Jumat, 01 Februari 2013

RAHASIA CERMIN



RAHASIA CERMIN

Sahabat…., ada sebuah kegiatan rutin yang entah itu sengaja atau tidak atau mungkin sudah menjadi suatu kebiasaan, dimulai dari bangun tidur, sebelum dan sesudah mandi, sebelum dan sesudah bepergian, atau sekedar ingin saja.

Bercermin….
Ya… itulah kata yang memiliki banyak makna dan pelajaran buat kita semua, dari sudut pandang positif tentu saja.

Cermin dengan pantulannya yang sempurna melambangkan bahwa cermin mewakili sebuah kejujuran yang tidak pernah menipu.

Dia akan memperlihatkan dengan apa adanya apapun yang ada didepannya tanpa ada yang disembunyikan, kecuali sesuatu yang tidak dapat dia pantulkan karena tertutupi oleh diri kita sendiri.

Saudaraku…, dari sini marilah kita mulai untuk sejenak kilas balik atas apa yang pernah dan sedang terjadi pada diri kita saat ini.

Suatu ketika kita pasti pernah mengalami dimana seseorang atau sekelompok orang entah jujur atau tidak memuji atau bahkan mencela apa yang kita lakukan. Demikian pula kita, pasti pernah melakukan hal yang sama. Kita pasti juga pernah memuji atau bahkan mencela seseorang hanya dengan melihat apa yang tampak dalam pandangan kita saat itu.

Memang suatu hal yang manusiawi sikap seperti itu, akan tetapi tidakkah kita harus tahu siapa diri kita sendiri sebelum melakukan suatu penilaian terhadap orang lain.


Bercermin…
Itulah yang sudah semestinya pertama kali kita lakukan. Dengan sikap jujur layaknya sebuah cermin, mari kita lihat diri kita sendiri apakah kita jauh lebih baik atau bahkan jauh lebih buruk dari apa yang kita lihat pada diri orang lain itu. Dan apakah kita juga telah berbuat sesuatu atau bersikap yang lebih baik atau bahkan berbuat dan bersikap lebih buruk dari orang lain tersebut.

Sebuah perenungan diri yang akan menimbulkan suatu pertanyaan pada diri kita, “… lalu apa atau kepada siapa aku bercermin sehingga aku tahu siapa diriku…?”

Sebuah pertanyaan yang mungkin sulit untuk kita jawab, akan tetapi memang disinilah kita dituntut untuk berbesar hati tentang diri kita sendiri untuk bisa menerima sebuah kenyataan dari pertanyaan tersebut.

Sahabat, ketika kita ingin mengetahui dan membandingkan diri kita secara lahiriah maka pantulan kaca cerminlah yang menjadi kunci jawabannya, karena dari situlah akan tampak mana atau siapa yang memiliki nilai lebih diantara keduanya.

Dan apabila kita ingin mengetahui dan membandingkan diri kita secara batiniah dan ruhani maka pantulan cermin dunialah yang akan menjadi kunci jawaban pertamanya, karena dengan merasakan akibat dari sikap dan sifat kita terhadap lingkungan, maka dari situlah kita akan mengetahui seberapa besar nilai positif dan nilai negatif dari kepribadian kita.


Saudaraku, hikmah dari uraian diatas adalah semakin kita tahu akan diri kita sendiri maka akan semakin bijaklah diri kita dimana dan bagaimana kita menempatkan diri kita sebagai seorang manusia biasa serta saling menghargai sesama dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Semoga bermanfaat untuk kita semua, aminnnnn……     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar