Tampilkan postingan dengan label TRAVELLING SEMESTA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TRAVELLING SEMESTA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Februari 2024

"UKAISYA BROWN SUGAR ", Mutiara usaha Lereng Wilis

Salam sehat sahabat semesta, kali ini Mimin akan bercerita tentang sebuah perusahaan skala menengah yang unik yang ada di Kabupaten Kediri.

          Perusahaan ini unik karena memang dia berlokasi disebuah daerah terpencil yang mungkin banyak dari kita tidak akan menyangka kalau disana akan ada sebuah rumah produksi yang sudah memanfaatkan 80 persen teknologi mesin sebagai proses produksi dan sisanya menggunakan tenaga manual atau manusia.

          Tempat usaha tersebut bernama Ukaisya Brown Sugar atau Gula Coklat Ukaisya. Terletak di Jalan Tugu Bintang, Dsn. Boto Ds. Ngetrep Kec. Mojo Kab. Kediri, lumayan jauh dari pusat kota Kediri sekitar kurang lebih dua puluh dua kilometer atau sekitar 40 menit lama tempuhnya.

Pabrik tersebut didirikan sekitar tahun 2012 oleh Bpk. Har Afani. Lokasinya cukup luas berdiri di atas tanah seluas 2 hektar. Produksi utama dari pabrik ini adalah Gula Merah Batok karena untuk cetakannya masih menggunakan batok kelapa.

Sedikit bercerita mengenai proses produksi dari Gula Coklat ini melewati beberapa proses yang lumayan sulit. Tahap pertama yaitu mamasukkan bahan baku utamanya yaitu tebu ke sebuah mesin pemeras jadi tebu akan berjalan melewati belt atau rel dan masuk ke mesin peras untuk dipisahkan antara air gula dan ampasnya. Air hasil perasan tadi akan dialirkan menuju bagian produksi yang terdiri dari tungku-tungku masak, sedangkan ampas tebu secara automatis masuk kedalam mesin Dryer dan disini ada proses pengeringan ampas yang ketika sudah kering dan keluar dari bagian Dryer maka ampas yang sudah kering tadi akan dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar dalam proses produksi.

Didalam ruang produksi akan ada beberapa tungku tempat menguapkan air tebu yang dialirkan dari mesin pemeras tadi, disinilah mulai melibatkan beberapa tenaga manusia, jadi air tebu yang dimasak diaduk menggunakan mesin sambil dibuang residu atau endapan yang tidak perlu. Setelah diuapkan beberapa jam air gula akan mulai mengental dan akan berubah warna menjadi kecoklatan. Proses selanjutnya adalah mengalirkan air gula yg mulai mengental tadi ke bagian   bak penggiling atau pengaduk  atau proses pengentalan lanjutan, dimesin ini gula encer tadi akan kembali di aduk secara terus menerus sampai gula benar benar kental dan memiliki tekstur yang cukup untuk proses pencetakan, biasanya hanya memerlukan waktu sekitar setengah sampai satu jam tergantung karakter atau kualitas bahan bakunya.

          Setelah tekstur gula sudah cukup, maka akan dimulai proses pencetakan dengan cara memasukkan kedalam batok batok kelapa yang sudah bersihkan dan ditaruh berjajar menghadap ke atas didalam rak rak pengering.
Pada bagian ini hanya memerlukan waktu sekitar 1 sampai 2 jam hingga gula mengeras. selanjutnya gula yang sudah mengeras tadi diambil dari batok cetakannya, dan siap dikirim ke bagian pemasaran.

Perlu diketahui bahwa hasil produksi harian dari Ukaisya bisa mencapai 4 ton. yang pemasarannya meliputi seluruh wilayah pulau Jawa dan beberapa sampai ke pulau Sumatera. karena memang biasanya gula tersebut diambil langsung ke pabrik oleh para tengkulak. 

Senin, 27 November 2023

UNIKNYA TAMAN SEKARTAJI KEDIRI

 

Salam sehat selalu sahabat semesta, Kediri memang dikenal sebagai kota kecil yang hijau, sebuah kota yang diapit oleh dua gunung, Gunung Kelud di sisi timur dan gunung Wilis disisi barat , membuat udara menjadi sejuk dan segar, belum lagi banyak dibangun taman taman hijau di beberapa bagian sudut kota yang melengkapi keindahan baik diwaktu siang maupun malam.

Ada Sebuah taman kota yang menjadi favorit bagi warga Kediri, taman tersebut bernama Taman Sekartaji. Taman yang dimulai pembangunnya pada tahun 2017 tersebut telah menjadi salah satu ikon baru Kediri. Tempatnya yang teduh lagi sejuk karena banyak ditumbuhi pohon pohon besar, taman yang dibangun dengan nuansa minimalis itu dipenuhi dengan deretan kolam kolam ikan di beberapa sisi taman, air mancur terbuka mini yang berada tepat ditengah taman menjadi tempat yang paling disuka oleh anak anak kecil. 

Ada juga jogging track disana, beberapa bangunan yang dibuat bernuansa modern klasik yang sengaja menampakkan batu batanya membuat makin asyik pemandangan. Ada pula beberapa spot foto yang dilengkapi dengan deretan tempat duduk permanen yang kerap menjadi tempat mengabadikan momen momen liburan oleh para pengunjung. Tidak ketinggalan beberapa tempat terbuka yang sengaja dibuat untuk mengadakan acara acara komunitas, pagelaran music maupun pagelaran seni tradisional.

Taman Sekartaji akan sangat ramai setiap harinya, mulai pagi hari hingga malam hari. Pada pagi hari biasanya dipergunakan oleh komunitas tertentu untuk giat senam bersama, seminar, pameran, olahraga dan lain lain. sementara pada jam sekolah , tempat ini selalu diramaikan oleh murid murid sekolah terdekat untuk melaksanakan kegiatan ekstakurikulernya, menjelang siang pun taman sekartaji akan bertambah ramai, biasanya banyak warga maupun wisatawan yang hanya sekedar nongkrong maupun mencari kesejukan. 

Perlu diketahui bahwa untuk memasuki taman ini kita tidak dibebani biaya apapun alias gratis, hanya kita perlu menyediakan ongkos parker saja. Fasilitanyapun cukup lengkap, ada Kamar mandi, WC, Musholla, fasilitas air minum portable juga disediakan oleh pengelola.

Satu hal yang semakin menambah keindahan taman sekartaji adalah ketika malam hari, deretan lampu lampu taman yang redup dikombinasi dengan sinaran lampu hias pada air mancur semakin memanjakan suasana yang semakin syahdu merindu.

Buat para wisatawan lokal maupun luar daerah jangan kuatir pula karena dimalam hari banyak para pedagang kaki lima dan deretan café lesehan jagung bakar di trotoar jalan sekitar taman yang semakin membuat kita kerasan hingga lupa jika malam semakin dalam.

Nah buat sahabat semesta yang penasaran, wajib lo mampir di Taman Sekartaji.

Kediri keren ya..!?


Kamis, 16 November 2023

GRONJONG WARITI, WISATA SUNGAI HARAPAN

 

Salam sehat selalu ya sobat semesta,  rasanya gak bosan bosan ya kalau menceritakan tentang wisata Kediri. Pagi itu dibawah siraman cahaya mentari yang semburat diantara daun-daun bamboo, gemericik air mengalun syahdu, seorang anak kecil menatap aliran sungai yang jernih seakan ingin menghambur berbasah basah menghabiskan waktu liburannya yang tinggal sehari.

Gronjong Wariti, memiliki arti yang mendalam khususnya bagi warga Desa Mejono Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, Gronjong yang artinya anyaman kawat penahan erosi sungai dan Wariti yang berasal dari Bahasa sansekerta yang artinya Pengharapan. Dahulu Gronjong wariti hanyalah sebuah sungai irigasi yang membelah tepat ditengah desa Mejono, kondisinya sangat kotor, bau dan sering digunakan untuk tempat membuang sampah oleh warga yang tidak bertanggung jawab, tapi kini sungai itu telah disulap oleh warga menjadi sebuah wahana wisata air yang menarik dan memberikan harapan baru untuk seluruh penduduknya.

Untuk bisa sampai kesana teman teman hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit dari pusat kota Kediri,  sesampainya dilokasi kita tidak akan kesulitan untuk menemukan tempat parkir kendaraan karena banyak sekali halaman rumah warga yang digunakan untuk tempat parkir, ongkosnya pun tidaklah mahal hanya Rp. 2000 untuk sepeda motor dan Rp. 5000 untuk mobil.

Memasuki area wisata kitapun tidak dibebani tiket masuk alias gratis ya guys,  sepanjang jalan menuju wahana kalian akan dimanjakan oleh kreasi warga yang menghiasi setiap sisi kanan dan kiri jalan, banyak dekorasi yang terbuat dari barang barang bekas yang dibuat sedemikian rupa dengan warna warni yang menarik serta pemasangan eksterior tulisan tulisan motivasi  dan juga gambar gambar lucu yang semakin mempercantik spot spot foto yang tersebar dihampir semua sudut Gronjong wariti.

Wahana utama di Gronjong wariti memanfaatkan aliran sungai sepanjang 1 km dengan lebar sekitar 15 m, disana ada Perahu wisata yang dapat diisi sebanyak 15 orang, ada juga perahu kayuh angsa untuk 2 orang, dan bagi yang menyukai tantangan disediakan pula wahana rafting atau susur sungai. Banyak juga wahana untuk bermain balita maupun anak anak, diantaranya ada ATV, mandi bola, kolam renang mini, kereta mini, kolam pancing. Tersedia pula tempat pertemuan dan mini karaoke yang bisa dimanfaatkan untuk acara komunitas.

Untuk sobat semesta yang ingin menikmati makanan dilokasi tersedia pula jajanan tradisional yang pasti akan memanjakan lidah para pengunjung, ada getuk, nasi jagung, tiwul, cenil, berbagai minuman tradisional, seperti jamu, legen dan lain lain yang disajikan secara menarik diwarung warung kecil dibawah pohon bamboo yang rindang. Untuk jam bukanya mulai jam 08.00 s.d. 16.00, dan biasanya akan ramai pada akhir pecan dan libur sekolah.

Bagi sahabat semesta yang akan pulang jangan lupa membawa oleh oleh yang banyak dijual di sekitar wisata Gronjong Wariti.

Kediri keren ya sob..!!

Selasa, 14 November 2023

SELOMANGLENG, DESTINASI WISATA YANG EKSOTIK

 

Salam Sehat selalu sahabat semesta, kali ini saya akan mengenalkan salah satu tempat wisata yang eksotik yang ada disisi sebelah barat kota Kediri, tepatnya dilereng Gunung Klotok.

Selomangleng adalah satu dari beberapa pilihan tempat wisata pegunungan di Kediri. Selo yang berarti Batu, dan Leng yang berarti Lubang, Selomangleng lebih dikenal orang orang sebagai Goa tempat pertapaan pada masa kerajaan Kahuripan.

Perlu sahabat ketahui bahwa disini merupakan komplek tempat wisata di  wilayah Desa Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang meliputi, Goa Selomangleng itu sendiri, Museum Airlangga, Taman Selomangleng dan juga Kolam Renang Goa Selomangleng.

Untuk sampai ke kawasan Selomangleng kita hanya perlu menempuh jarak sekitar 2,5 km dari pusat kota Kediri, jalan yang kita laluipun tidak begitu menanjak sehingga memudahkan para wisatawan untuk datang menggunakan alat transportasi apapun, tempat parkirnya juga sangat luas dan teduh. Tiket masuknya pun juga murah, untuk anak-anak Rp. 2000 sedangkan untuk dewasa hanya 4000, bila ingin memasuki kawasan kolam renang dan Museum Airlangga harga tiketnya pun tidak lebih dari Rp. 5000,-.

Dilokasi Goa Selomangleng kita bisa menikmati keindahan hasil karya nenek moyang kita melalui pahatan relif yang ada di dinding Goa, patung patung masa lampau rapi ditata oleh pengelola semakin mempercantik pemandangan di sekitar Goa yang senantiasa teduh dan sejuk oleh sebuah pohon besar yang hidup tepat diatas batu Goa yang akarnya menancap kokoh di dinding Goa bagian selatan yang selalu menghijau meskipun dimusim kemarau. Disana kita bisa berjalan jalan mengitari Goa, masuk ke bagian dalam goa yang seperti tempat pertapaan, kita juga bisa naik ke atas Goa, duduk duduk nongkrong sambal menikmati indahnya kawasan wisata Selomangleng dari atas batuan Goa.

Disebelah selatan area Goa Selomangleng kita juga bisa menikmati dan berkeliling komplek taman hiburan Selomangleng, ada banyak mainan anak anak disana, mulai kereta kelinci, motor dan mobil listrik mainan, kuda poni yang bisa kita tunggangi dengan harga yang murah untuk sekedar mengeksplorasi taman. Bagi sahabat yang hoby merenang ada juga komplek kolam renang didalam are taman. Tiket masuk juga murah hanya Rp. 4000,- kita bisa berenang dan bersantai bersama keluarga maupun sahabat, cukup bagus kolam renangnya, ada patung macan putih tepat ditengah tengah kolam yeng berbentuk angka delapan dan terbagi menjadi dua, satu kolam untuk balita dan satu sisi untuk dewasa. Ada juga prosotan bagi yang suka tantangan yang semakin memanjakan bagi para penggemar olah raga renag sekaligus menguji nyali di prosotan yang tingginya sekitar 15 meter.

Dibagian luar tepatnya didepan Goa Selomangleng kita juga disajikan tempat wisata pendidikan berupa Museum Airlangga, disana berisi benda benda purbakala peninggalan kerajaan Majapahit, Kahuripan , Kerajaan Kediri diantaranya ada Patung, Prasasti, alat alat kesenian jaman dahulu, andong jaman nenek moyang, uang koin kuno, foto foto Kediri pada masa lampau dan masih banyak lainnya yang cocok untuk tempat rekreasi pendidikan khususnya untuk anak sekolah.

Jadi buat sahabat semesta yang penasaran dan kepingin tahu lebih dekat tentang Wisata Selomangleng jangan ragu ragu untuk datang kesana. 

Lagi lagi Kediri keren ya gaesss…!!!

Minggu, 12 November 2023

KEDATON BUMI ARSY, CAFE JUARA LERENG WILIS


Dibatas senja lereng gunung Wilis,  kala matahari mulai malu malu menyembunyikan diri, riang tawa Komunitas Riding Hore sedang asyik menikmati manis dan lezatnya durian sore itu.


Kedaton Bumi Arsy, demikianlah suasana yang selalu terlihat di sebuah Cafe yang terletak di Dusun Ngasinan, Desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, tepatnya dilereng gunung Wilis.
Bagi wisatawan lokal maupun luar Kediri akan selalu menjadikan tempat ini sebagai tujuan wisata yang selalu bikin kangen untuk didatangi kembali.

Sebelum sampai dilokasi kita akan disuguhi pemandangan pegunungan diantara jalur berkelok naik dan turun yang akan kita lalui, sejuknya semilir angin dan hijaunya alam pedesaan seakan membuat perjalanan semakin terasa begitu singkat.

Begitu sampai dilokasi kita akan langsung disuguhi keramahan alam dan bangunan bertemakan Jawa yang kental, rumah joglo berukir menjadi ciri khas setiap Gasebo dan tempat tempat peristirahatan juga tempat makan yang tenang dan mengasikkan.

Ramah karyawan dan pramu saji semakin melengkapi keindahan Kedaton Bumi Arsy sebagai tujuan rekreasi pilihan yang bisa kita nikmati bersama keluarga, sahabat maupun acara bersama komunitas.


Ada banyak hal menarik ketika kita berkunjung disini, tempatnya yang luas, bersih, juga tempat parkir yang nyaman menjadi pelengkap dari banyak spot foto yang ada disetiap sudut Cafe. Belum lagi lingkungan pegunungan yang menjadi pemandangan utama diKedaton. Lembah, barisan bukit yang menghijau, sawah teras Siring yang memukau semakin memanjakan mata siapa saja yang datang.

Ada satu sisi dimana pengelola menyediakan tempat bersantai tepat di sebelah barat dengan gelaran rumput hijau juga kursi serta meja klasik yang ditata begitu unik yang akan memanjakan muda mudi yang lagi kasmaran. Apalagi suasana malam hari disini semakin terasa syahdu merindu diantara siraman cahaya lampu lampu taman.

Tidak ketinggalan menu menu yang ditawarkan cukup memanjakan lidah pengunjung dengan harga yang relatif murah. Dan jangan lupa ketika disana memesan menu andalan Ayam Kedaton dan wedang Kedaton ya sobat semesta.

Kedaton Bumi Arsy buka setiap hari Ya sobat dan biasanya akan sangat ramai pada akhir pekan, dan sekedar saran akan lebih baik ketika kesana mengambil waktu pagi hari dan sore hari menjelang senja karena kita pasti akan bisa menikmati keindahan maksimal  alam pegunungan dan juga Sunrise maupun Sunset.

Nah penasaran kan pastinya sobat semesta, lagi lagi Kediri Keren kan...!!

Jumat, 10 November 2023

BOL BUTUH, CEROBONG TERTINGGI DI PULAU JAWA..?

 

salam sehat selalu sahabat semesta, kali ini mimin akan berbagi cerita tentang sebuah bangunan cagar budaya yang ada di Kabupaten Kediri. Sebuah cerobong asap yang tingginya mencapai 100 meter ini berdiri tegak di tengah tengah perkampungan tepatnya di Desa Butuh Kecamatan Keras Kabupaten Kediri. Saking tingginya sehingga masyarakat sering menyebutnya dengan julukan Monas Jawa.

Cerobong asap yang didirikan pada masa penjajahan Belanda ini dulu sekitar tahun 1800 an, merupakan bagian dari sebuah bangunan pabrik gula yang juga terbesar di pulau Jawa pada masanya, dan pada saat terjadinya perlawanan oleh warga pribumi pada penjajah Belanda, bangunan pabrik gula tersebut dihancurkan oleh rakyak Indonesia karena diduga sebagai markas atau tempat persembunyian pasukan Belanda, tapi hingga kini yang masih tersisa adalah hanya cerobong asap yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.

Konon diceritakan pada saat pembangunannya hanya menggunakan campuran tetes, kapur dan batu bata, serta banyak menelan korban pribumi karena terjatuh saat proses pendiriannya. Kini bangunan yang memiliki luas sekitar 10 meter persegi tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai cagar budaya di Kabupaten Kediri.

Bagi sahabat semesta yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai Bol Butuh, sahabat hanya perlu menempuh waktu perjalanan sekitar 30 menit dari pusat kota Kediri kearah selatan.

Lagi-lagi Kediri keren ya gaess…!!

Kamis, 09 November 2023

KISAH HEROIK DIBALIK PETILASAN MBAH BONCOLONO

 

Salam sehat selalu sahabat semesta, ketika kita berbicara tentang Kediri pasti tidak akan lepas dengan adanya gunung Klotok dan bukit Maskumambang yang terletak disisi barat kota. Ada sebuah Petilasan yang menjadi bukti bahwa diKediri dahulu pernah ada sebuah kisah heroik putra daerah yang sampai sekarang masih menjadi legenda jalan ceritanya.

Astana Mbah Boncolono terletak dipuncak bukit Maskumambang tepatnya berada disebelah timur Gunung Klotok. Petilasan Mbah Boncolono merupakan komplek pemakaman yang didalamnya ada tiga buah makam, diantaranya adalah makam Mbah Boncolono, makam Tumenggung Poncolono, dan makam Tumenggung Mojoroto yang menjadi cikal bakal nama dari Kecamatan Mojoroto.

Pada tahun 2004 Petilasan Mbah Boncolono diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah Kota Kediri untuk dijadikan Cagar Budaya sekaligus menjadi salah satu obyek wisata di Kota Kediri.

Petilasan Mbah Boncolono itu sendiri memiliki keterkaitan  dengan petilasan Ki Ageng Gentiri yang terletak di Kelurahan Banjaran, yang sekarang kita kenal sebagai Ringin Sirah.

Ada kisah kepahlawanan pada masa lalu yaitu pada jaman penjajahan Belanda.

Perlu kita ketahui bersama bahwa pada jaman penjajahan Belanda masyarakat Kediri sangat menderita Mbah Boncolono yang sakti tergerak hatinya untuk membantu rakyat Kediri, dia akhirnya melalukan pencurian kepada menir2 belanda yang kaya untuk diberikan kepada orang orang miskin. Itulah kenapa akhirnya Beliau diberi julukan Pencuri Budiman atau Maling Gentiri. Singkat cerita karena sepak terjang dari Mbah Boncolono tersebut membuat marah dan sangat merepotkan Belanda karena tiap kali beliau dikepung selalu saja dapat meloloskan diri, bahkan ketika dia sudah dibunuh tetapi masih bisa hidup kembali karena beliau memiliki ajian Pancasona.

Tapi akhirnya Belanda bisa mengetahui kelemahan dari kesaktian Mbah Boncolono, bahwa untuk bisa benar-benar membunuh sang maling gentiri maka jasadnya harus dipisahkan antara tubuh dan kepalanya dan harus dikubur berseberangan atau dipisahkan oleh sebuah sungai. Akhir nya Mbah Boncolono bisa dibunuh oleh Belanda. Jasad Beliau dimakamkan di puncak bukit Maskumambang sedangkan kepalanya dikubur didaerah yang sekarang kita kenal sebagai Ringin Sirah yang tepatnya berada dibelakang Kediri Mall.

Sebuah kisah yang menarik ya sahabat semesta, dibalik keindahan alam bukit Maskumambang ternyata ada kisah Robin Hood asal Kediri. Untuk bisa sampai ke petilasan Mbah Boncolono yang berada dipuncak bukit Maskumambang maka kita terlebih dahulu harus meniti tangga berundak yang jumlahnya sekitar 500 anak tangga. Cukup menguras tenaga juga ya sobat, tapi semua itu akan terbayar oleh keindahan alam yang bisa kita nikmati dari puncak bukit. Pemandangan kota Kediri yang indah akan membuat kita berlama lama di atas bukit sembari menikmati matahari terbit maupun matahari tenggelam apabila kita naik ke puncak pada sore hari.

Buat yang penasaran tentang cerita disana, buruan ya berkunjung, tidak akan rugi kok, 

Kediri keren abiss…!!


TIRTA ALAM TIDAK SEKEDAR PEMANCINGAN

 

Salam sehat selalu ya sahabat semesta, buat yang hoby mancing nih mimin kasih info tempat pemancingan yang pasti gak bakalan mengecewakan, tempatnya yang teduh dan sejuk karena banyak tumbuh pohon pohon besar yang rindang serta spot pancing yang alami serasa lagi memancing langsung di danau.

Pemancingan ini bernama Tirta Alam , berlokasi di Dsn. Nanggung Ds. Banjaranyar Kec. Keras Kab. Kediri. Lokasinya berada ditengah desa namun suasana bagai di alam alami. Kalau dari pusat kota Kediri kita hanya menempuh perjalanan sekitar 30 menit untuk bisa sampai disana. Untuk tempat parkirnya juga cukup luas untuk mobil dan motor. Untuk Mobil biaya parker Rp. 5000,- sedangkan untuk motor hanya RP. 2000,-.

Tirta alam merupakan tempat pemancingan yang unik karena tidak hanya menyediakan lokasi untuk pemancingan saja tetapi disana juga disediakan gazebo gazebo yang diperuntukkan sebagai tempat istirahat bagi rombongan yang ingin berekreasi disana. Sesuatu yang lain ketika memasuki pemancingan Tirta Alam, kalau biasanya dipemancingan itu hanya ada satu kolam, tetapi di sana kita disuguhkan beberapa kolam pancing yang masing masing kolam diisi dengan jenis ikan yang berbeda, antara lain ikan Gurame, ikan Lele, Ikan Patin dan Ikan Nila, jadi para pengunjung bisa memilih ikan apa yang menjadi tujuan sasaran untuk di pancing

Nah bagi para pengunjung yang mungkin tidak ingin repot repot membawa alat pancing, di sana kita bisa juga menyewa alat pancing dan membeli umpannya dengan harga yang sangat murah, untuk alat pancingnya biaya sewa hanya Rp. 4000,- sedangkan untuk umpan kalau cacing harganya Rp. 4.000,- kalau pellet harganya Rp. 6.000,-

Jadi ketika sahabat semesta memancing disana maka ikan hasil pancing nanti akan ditimbang terus kita beli dengan harga yang cukup murah dan bisa dibawa pulang atau bisa juga minta bantuan untuk dimasakkan ditempat sehingga bisa dinikmati sambil bersantai di gazebo bersama keluarga maupun sahabat, tentu untuk yang seperti ini kita harus merogoh kocek sebagai tambahan ongkos memasaknya.

Konsep pemancingan disana yaitu kolam pemancingan sekaligus rumah makan, jadi buat kita yang mungkin ingin sekedar rekreasi santai- santai disana tetapi tidak ingin memancing kita bisa memesan olahan ikan untuk dimakan dilokasi. Pemancingan Tirta Alam buka setiap hari yaitu mulai jam 8.00 WIB s.d. 17.00 WIB.

Jadi jangan ragu ragu ya sahabat untuk mencoba memancing di Tirta Alam karena kalian bakalan ketagihan untuk datang kesana lagi. 

Kediri memang luarrr biasa.


KRUPUK PASIR, CAMILAN JUARA ASLI KOTA KEDIRI

Salam sehat selalu sahabat semesta, bicara soal camilan atau oleh oleh khas daerah, kota Kediri memang juaranya sehingga banyak wisatawan luar daerah yang selalu memborong jajanan asli dari Kediri.


KRUPUK pasir adalah salah satu dari sekian banyak camilan asli Kota Kediri yang sudah banyak dikenal oleh semua orang baik didalam negeri bahkan sampai luar negeri. Camilan yang terbuat dari tepung tapioka ini memang unik, bentuknya yang pipih berwarna putih dan biasanya berbentuk bulat mulai dari yang diameter kecil sekitar 1 inc hingga yang berukuran besar dengan diameter 5 cm.

Sebenarnya banyak juga daerah yang mengklaim krupuk pasir sebagai jajanan asli daerah mereka seperti Mojokerto yang menyebut krupuk ini dengan nama krupuk kere, Cirebon yang juga memiliki nama serupa dengan Kediri untuk namanya.

Bicara soal nama sebenarnya banyak nama yang menjadi penyebut untuk krupuk yang satu ini, ada yang memberi nama krupuk melarat, krupuk upil, krupuk kriting, opak kali bahkan di kabupaten Nganjuk menyebut krupuk ini dengan nama krupuk bakar, unik ya sahabat semesta...


Sedikit cerita sejarah ya sobat, sebenarnya krupuk pasir ini sudah ada sejak jaman penjajahan yaitu pada tahun 1920, jadi dahulu penduduk Indonesia dalam masa kesulitan ekonomi sehingga mereka kesulitan untuk mendapatkan minyak kelapa sehingga untuk sekedar menggoreng kerupuk mengakalinya denga menggunakan pasir. Nah dari sinilah asal usul kenapa diberi nama krupuk pasir karena menggorengnya menggunakan pasir bukan minyak goreng. Tentu saja pasir yang digunakan pasir dari sungai Brantas yang sudah dibersihkan ya sahabat. Istimewanya krupuk ini non kolesterol karena cara menggorengnya yang tanpa minyak.

Jaman dahulu untuk penyajian kerupuk ini unik sekali Lo sahabat, biasanya krupuk ini di tusuk seperti sate lalu diberi sambal kacang baru dinikmati, dan semakin berkembangnya jaman dan sistem marketing yang semakin baik, sekarang krupuk pasir dimodifikasi menjadi berbagai macam rasa rasa, warna dan juga cara penyajiannya. Untuk harganya sangat murah sesuai namanya yang cenderung camilan untuk orang miskin, hehehe... hanya denga uang 26 ribu sahabat sudah bisa membawa 1 kg krupuk pasir, jangan lupa sambal petisnya ya sobat cuma 5 ribu juga kok, dan dijamin halal dan bergizi.


Jadi kalau main ke Kediri jangan lupa krupuk pasir asli Kediri ya sahabat semesta.

Rabu, 08 November 2023

GOA JEGLES, GRAND CANYONNYA KEDIRI

Salam sehat selalu sahabat semesta, kalau kita berbicara tentang Grand Canyon pasti yang ada dipikiran kita adalah keindahan Grand Canyon di Amerika, tapi jangan salah di Kediri juga ada pemandangan serupa yang tidak kalah menariknya.

Goa Jegles yang berlokasi di Dsn. Jegles Ds. Keling Kec. Kepung Kab. Kediri dikenal sebagai Grand Canyonnya Kediri menawarkan pemandangan yang patut diacungi jempol, untuk bisa sampai kesana rute yang bisa kita lalui yaitu jalan raya Pare Kandangan, jadi dari Pare ketimur sekitar 10 km, nanti ada petunjuk arah belok ke selatan memasuki Jl. Dsn. Jegles sejauh +- 1 km belok kekanan 100m. Goa Jegles terletak dipinggir sunga, kalau dilihat dari atas seperti retakan tanah yang besar dan ketika kita sudah memasuki Goa baru kita bisa menikmati keindahan dari Goa Jegles.

Goa Jegles sebenarnya sudah diketahui oleh masyarakat Ds. Keling sejak jaman penjajahan. Akan tetapi baru dikelola pada tahun 2019 oleh kelompok sadar wisata (POKDARWIS) Ds. Keling.
Didalam goa dibangun sebuah trek untuk berjalan kaki yang dibawahnya ada aliran air sungai yang sangat jernih di penuhi dengan ikan Koi. Pemandangan didalam sangat memanjakan mata dan instagramable, karena dinding dinding goa terbentuk secara alami jadi sangat cocok untuk berswafoto.

Untuk jam buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00, untuk tariff masuk, kita hanya dikenai tariff parkir kendaraan yang sukarela demikian pula untuk tariff masuk Goa juga sukarela, karena wisata goa Jegles ini masih dalam tahap pengembangan,

Kalau kita ke sana kita juga bisa menikmati paket wisata River Tubing atau susur sungai Krembangan sepanjang 2,5 km yang menjadi satu paket dengan wisata Goa Jegles. Sedangkan tariff untuk river tabing itu 65rb per orang, nanti mendapat fasilitas pendampingan selama river tubing, pelampung keselamatan dan juga makan siang, dan setelah selesai susur sungai wisatawan akan dijemput mobil oleh pengelola kembali ke goa jegles. Untuk rute river tubing mulai goa jegles sampai bok pendem yang merupakan bangunan jaman colonial Belanda yang dibangun pada tahun 1882.


Nah buat sobat semesta yang suka travelling jangan sampai melewatkan destinasi yang satu ini ya...

Senin, 06 November 2023

LESEHAN PINKA BRANTAS


Hello sahabat semesta, kali ini mimin akan berbagi informasi tentang sebuah tempat nongkrong yang asik sekaligus unik yang ada dikota Kediri. Orang orang biasanya menyebut tempat ini dengan nama LESEHAN PINKA BRANTAS. Kata Pinka berarti Pinggir kali. Buat teman2  yang sering melintas di jembatan Brawijaya pasti sering melihat lesehan ini.

 Letaknya ada disebelah utara jembatan Brawijaya sisi sebelah barat tepatnya di pinggir sungai atau di pinggir jalan Inspeksi Brantas.

Sebenarnya tidak ada menu khusus dilesehan ini, karena rata rata yang jualan adalah para pedagang kaki lima, pedagang gerobak dan pedagang angkringan. Tempat ini akan mulai ramai mulai jam 10 pagi hingga jam 10 malam, jadi sebelum jam 3 sore biasanya pengunjung itu memilih duduk2 dibawah pohon ditepi jalan, tapi begitu matahari mulai condong kebarat para penjual biasanya mulai menggelar tikar ke pinggir sungai .

Untuk menu yang dijual, ada pentol, ada pecel krupuk, rujak buah, dan klau malam hari biasanya ada juga jagung bakar, roti bakar, pop mie. Untuk minumannya biasanya the, kopi, pop ice, dan minuman sachet hangat buat malam hari. Untuk harganya cukup murah, rata2 harga makanan sekita 5 ribuan dan untuk minuman sekitar 3 ribu sampai 4 ribuan saja.

Buat sahabat semesta yang penasaran silahkan merasakan sensasi lesehan Pinka Brantas terutama pada malam hari, karena pemandangannya bagus dan sejuk dengan background Jembatan Brawijaya yang estetik walau hanya sekedar nongkrong dan menghabiskan akhir pekan bersama keluarga maupun kerabat atau sahabat.

Sabtu, 04 November 2023

SUMBER GUNDI, ANTARA KEINDAHAN DAN TRADISI


Ketika kita berkunjung di Kediri kurang lengkap rasanya kalau tidak mengunjungi tempat yang satu ini ya gaes. Sebuah sumber alam yang sejuk dan asri , airnya yang jernih mengalir tanpa henti meski dimusim kemarau serta dipenuhi oleh berbagai macam ikan hias warna warni didalamnya sehingga memanjakan mata siapapun yang mampir disini.

Sumber Gundi begitu dikenal oleh hampir semua masyarakat Kediri, terletak di Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.

Ada sebuah tradisi yang unik yang dilaksanakan secara turun temurun di sumber Gundi yang menjadikannya semakin lengkap sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kediri. Tradisi tersebut bernama Grobyak Ikan, sebuah tradisi menangkap ikan secara bersama sama yang dilakukan oleh seluruh warga desa Tanjung. Sebuah tradisi tahunan yang merupakan rangkaian dari prosesi Bersih Desa peringatan 1 Muharam atau bulan Suro.
 
Biasanya kegiatan akan diawali dengan berkumpulnya  seluruh warga di perempatan desa sekitar pukul 6.00 dengan membawa tumpeng dan berkat yang selanjutnya bersama sama perangkat desa mereka mengarak tumpeng menuju ke Sumber Gundi. Sesampainya di sumber Gundi mulailah dilaksanakan selamatan yang dipimpin oleh sesepuh desa diteruskan dengan pemotongan tumpeng untuk diserahkan kepada kepala desa dilanjutkan makan bersama tumpeng dan berkat yang sudah
dipersiapkan dan dibawa oleh warga.

waktu yang ditunggu tunggu pun dimulai, setelah perangkat memberi aba aba maka secara bersama sama seluruh penduduk desa Tanjung turun ke sumber untuk menangkap ikan. tidak ada batasan usia disini, tua muda, laki perempuan semua boleh menangkap ikan, dan untuk memastikan bahwa peserta adalah penduduk desa Tanjung, panitia memberi tanda pita berwana kepada setiap penduduk desa Tanjung. 

Dengan semangat dan dengan alat mencari ikan sederhana seperti jaring, susuk, serok, jala kecil dan lain lain menjadikan sumber yang biasanya sunyi menjadi riuh oleh gelak tawa dan teriakan riang warga desa Tanjung. Tradisi ini berlangsung seharian seluruh warga pulang dengan senyum bahagia karena membawa hasil tangkapan ikan yang banyak dan besar besar.

Perlu diketahui juga ya gaes bahwa tradisi Grobyak Ikan Sumber Gundi ini tercatat sebagai warisan budaya tak benda di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kediri pada tahun 2014.
Jadi tunggu apa lagi dan pasti rugi banget kalau tidak berkunjung ke Sumber Gundi. Kediri.