Salam sehat sahabat semesta, kali ini Mimin akan bercerita tentang sebuah perusahaan skala menengah yang unik yang ada di Kabupaten Kediri.
Perusahaan ini unik karena memang dia berlokasi disebuah daerah terpencil yang mungkin banyak dari kita tidak akan menyangka kalau disana akan ada sebuah rumah produksi yang sudah memanfaatkan 80 persen teknologi mesin sebagai proses produksi dan sisanya menggunakan tenaga manual atau manusia.Tempat usaha tersebut bernama Ukaisya Brown Sugar atau Gula Coklat Ukaisya. Terletak di Jalan Tugu Bintang, Dsn. Boto Ds. Ngetrep Kec. Mojo Kab. Kediri, lumayan jauh dari pusat kota Kediri sekitar kurang lebih dua puluh dua kilometer atau sekitar 40 menit lama tempuhnya.
Pabrik tersebut didirikan sekitar tahun 2012 oleh Bpk. Har Afani. Lokasinya cukup luas berdiri di atas tanah seluas 2 hektar. Produksi utama dari pabrik ini adalah Gula Merah Batok karena untuk cetakannya masih menggunakan batok kelapa.
Sedikit bercerita mengenai proses produksi dari Gula Coklat ini melewati beberapa proses yang lumayan sulit. Tahap pertama yaitu mamasukkan bahan baku utamanya yaitu tebu ke sebuah mesin pemeras jadi tebu akan berjalan melewati belt atau rel dan masuk ke mesin peras untuk dipisahkan antara air gula dan ampasnya. Air hasil perasan tadi akan dialirkan menuju bagian produksi yang terdiri dari tungku-tungku masak, sedangkan ampas tebu secara automatis masuk kedalam mesin Dryer dan disini ada proses pengeringan ampas yang ketika sudah kering dan keluar dari bagian Dryer maka ampas yang sudah kering tadi akan dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar dalam proses produksi.
Didalam ruang produksi akan ada beberapa tungku tempat menguapkan air tebu yang dialirkan dari mesin pemeras tadi, disinilah mulai melibatkan beberapa tenaga manusia, jadi air tebu yang dimasak diaduk menggunakan mesin sambil dibuang residu atau endapan yang tidak perlu. Setelah diuapkan beberapa jam air gula akan mulai mengental dan akan berubah warna menjadi kecoklatan. Proses selanjutnya adalah mengalirkan air gula yg mulai mengental tadi ke bagian bak penggiling atau pengaduk atau proses pengentalan lanjutan, dimesin ini gula encer tadi akan kembali di aduk secara terus menerus sampai gula benar benar kental dan memiliki tekstur yang cukup untuk proses pencetakan, biasanya hanya memerlukan waktu sekitar setengah sampai satu jam tergantung karakter atau kualitas bahan bakunya.
Setelah tekstur gula sudah cukup, maka akan dimulai proses pencetakan dengan cara memasukkan kedalam batok batok kelapa yang sudah bersihkan dan ditaruh berjajar menghadap ke atas didalam rak rak pengering.
Pada bagian ini hanya memerlukan waktu sekitar 1 sampai 2 jam hingga gula mengeras. selanjutnya gula yang sudah mengeras tadi diambil dari batok cetakannya, dan siap dikirim ke bagian pemasaran.
Pada bagian ini hanya memerlukan waktu sekitar 1 sampai 2 jam hingga gula mengeras. selanjutnya gula yang sudah mengeras tadi diambil dari batok cetakannya, dan siap dikirim ke bagian pemasaran.
Perlu diketahui bahwa hasil produksi harian dari Ukaisya bisa mencapai 4 ton. yang pemasarannya meliputi seluruh wilayah pulau Jawa dan beberapa sampai ke pulau Sumatera. karena memang biasanya gula tersebut diambil langsung ke pabrik oleh para tengkulak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar