Kamis, 27 September 2012

MISTERI SEMESTA - 3

MELUKIS AWAN ( 3 )

...Tiba tiba langkah mereka seperti terhenti oleh tembok yang tidak kasat mata, mereka bertiga hanya bisa menjulurkan kedua tangan mereka sambil berteriak memanggil nama orang orang terkasih mereka tanpa bisa bersuara...

Sementara Kristin dan Affa lerlelap dan memasuki alam mimpi mereka masing –masing, ditepi sebuah sungai kecil dengan batu-batunya yang terjal jauh dihutan yang lebat ,sesosok tubuh manusia tergeletak tidak sadarkan diri, pakaiannya robek-robek, tubuhnya penuh goresan luka dan bekas darah kering yang mewarnai baju membuat kondisinya bertambah sangat memprihatinkan, tapi terlihat masih ada tanda tanda bahwa dia masih bernapas. Kondisinya sangat lemah, nafasnya kadang kadang tersengal sengal seolah merasakan sesuatu jauh di alam bawah sadarnya.

Dia adalah Purna, dia merasa seolah olah sedang berjalan perlahan menuju rumahnya, dia melihat pemandangan indah didepan matanya, rumah mungilnya yang rindang dihiasi tanaman warna warni, dia juga melihat rumah pohon yang tidak asing lagi baginya, disana dia juga menyaksikan anak dan istri tercintanya sedang bermain bercengkrama ditaman. Akan tetapi ada yang janggal dari pemandangan itu, semua yang dilihatnya seolah berwarna putih, anak dan istrinya seolah tidak mengetahui kehadirannya, Purna ingin sekali berteriak menyapa keduanya , tapi seolah tidak ada yang bisa keluar dari mulutnya, suaranya seperti tidak didengar oleh keduanya. Purna hanya bisa berdiri ditengah-tengah gapura halaman rumahnya, air matanya menetes membasahi kedua pipinya sementara kedua kakinya tidak bisa melangkah masuk kehalaman rumahnya sendiri walupun dia sudah berusaha mengangkat kedua kakinya untuk berjalan menemui kedua kekasih hatinya itu.

Ditengah keputus asannya tiba tiba anak dan istrinya menoleh kearahnya, mereka merasa sangat bahagia melihat orang yang menjadi panutan mereka berdiri dihadapan mereka.
Kemudian merakapun berlari menghampiri Purna, akan tetapi tinggal satu langkah saja Affa dan Kristin mau memeluk Purna, tiba tiba langkah mereka seperti terhenti oleh tembok yang tidak kasat mata, kereka bertiga hanya bisa saling menjulurkan kedua tangan mereka sambil berteriak memanggil nama orang orang terkasih mereka tanpa bisa mengeluarkan suara.

Rupanya apa yang sedang dialami diluar alam bawah sadar Purna dialami pula oleh Affa dan Kristin didalam mimpi mereka malam itu. mereka terus berusaha sekuat tenaga untuk saling meraih tangan ketiganya, dengan berlinangan air mata dan teriakan tak bersuara.
Akhirnya dengan kekuatan cinta yang ada dihati mereka tangan Affa dan kristin berhasil meraih tangan Purna, kemudian merekapun berpelukan dengan sangat erat.
Tangis haru mewarnai pertemuan ketiganya.
Sementara itu dalam waktu yang bersamaan Kristin dan Affa tiba-tiba terbangun dari mimpi keduanya, sedangkan Purna seperti terhenyak dari hilang sadarnya, dia terbangun dan terduduk seolah ada kehidupan baru dalam dirinya.
“ Ayaaah...!!!!”,
Affa dan Kristin secara bersamaan langsung memanggil nama Purna
“ Affa... dik Krisss....!!!”
demikian pula Purna, seolah ada kekuatan batin yang menghubungkan hati mereka bertiga.
Didalam kamar itu Affa dan Kristin saling berpandangan, kemudian kristin langsung memeluk dengan sangat erat buah hatinya itu, mereka menangis bersamaan seolah merasakan keharuan yang mendalam begitu kedua ibu dan anak itu terjaga dari mimpi aneh mereka. Beberapa saat tangis mereka mulai mereda.
Kristin berusaha menenangkan buah hatinya itu, dia mendekap dan mengelus rambut putrinya dengan penuh kasih sayang sementara air matanya masih mengalir dipipinya yang putih itu.
“ Bobok lagi ya sayang....., Affa mimpi ayah ya...??”
“ He..emm, Affa kangen ayah maaa...“, sahut Affa dengan sesenggukan.
“ Iya, mama juga kangen ayah..., ya sdh semoga ayah sehat-sehat saja disana ya....”
“ Ayo kita bobok lagi sayang.....”
Sebentar kemudian Affa sdh tertidur lagi dipelukan ibundanya, sementara Kristin berusaha untuk tidur tapi tidak bisa memejamkan matanya, dia seolah mencari arti mimpi yang baru saja ia alami.

Ditepi sungai yang sangat gelap dan sepi itu Purna berusaha bangkit dari duduknya, tapi seolah tubuhnya masih terasa lemah, dia merasakan sakit disekujur tubuhnya, kemudian dia segera menepi dan kembali duduk untuk menenangkan dirinya. Purna berusaha mengingat ingat apa yang sebenarnya baru saja iya alami, mengapa dia bisa berada ditepi sungai yang sunyi sendirian. Matanya berusaha menyapu disekitar dia duduk, tidak ada siapa-siapa, hanya dia sendirian disitu, dan entah berapa lama dia berada disungai itu. Perlahan dia berusaha mengumpulkan sisa sisa ingatannya, sedikit demi sedikit dia mulai mengingat kejadian yang baru dia alami.

Waktu itu dia dan majikannya sedang naik mobil berdua, saat itu hari mulai menjelang malam, mereka berdua baru saja mengambil sampel barang yang akan mereka tawarkan kebeberapa supermarket besok harinya. Sebenarnya perjalanan mereka hanya tinggal melewati hutan itu sebelum mereka sampai kehotel tempat mereka menginap.Tidak ada perasaan apa-apa saat mereka melewati jalanan hutan yang lebat dan sepi itu, hanya satu dua mobil yang berpapasan dengan mereka, maklum hutan itu terkenal agak angker menurut cerita penduduk disekitar hutan, karena sering terjadi kecelakaan didaerah situ, tapi mereka tidak tahu apa yang dialami para pengemudi atau para pengendara motor sehingga sering terjadi kecelakaan tunggal disana. Mobil mereka berjalan dengan kecepatan tidak lebih dari 80 km/jam, selama diperjalanan mereka berdua hanya terdiam, mungkin karena merasa kelelahan setelah berbisnis seharian penuh. Setelah beberapa saat memasuki hutan , disebuah tikungan yang sepi merekla dikejutkan oleh sebuah mobil yang tiba-tiba sudah menghadang ditengah jalan. Karena kaget Purna langsung mengerem mobilnya dan banting setir kenanan dan berhenti dipinggir jalan.
“ Awas purna..!!!”, teriak majikannya...
Tapi blom sempat Purna menyadari apa yang terjadi dia dan majikannya dikejutkan oleh kedatangan empat orang bertubuh tegap dan dempal menuju kearah mereka.
“ Hati-hati Purna, kelihatannya mereka berniat tidak baik pada kita,..!! “
“ Iya pak..!!”, sahut Purna.
“ Ayo kita Pergi saja...!!” teriak majikannya dengan panik.
“ Iya...iya pak..! “, dengan gugup Purna berusaha menghidupkan mobilnya, tapi usahanya selalu gagal, mungkin karena mobilnya berhenti terlalu mendadak atau entah kenapa sehingga mobil itu tidak bisa dia jalankan dengan segera.
“ Aduh mogok bosss...!!!”
Mereka semakin panik, sementara orang orang itu semakin dekat kearah mereka.
“ Kita lari saja Pur...!!!”
Lalu tanpa menunggu aba aba lagi mereka berdua segera keluar dari mobil. Purna yang turun dari sebelah kanan mobil sama sekali tidak menyadari kalau mobilnya itu berhenti persis dipinggir jurang, mungkin karena keadaan begitu gelap dan sangat paniknya dia, Purna segera melompat menjauh, tapi kakinya tersandung batu dan tubuhnyapun langsung terjun bebas kejurang yang dalam itu.

Next...

...Samar-samar dikejauhan dia melihat sebuah mobil berjalan kearahnya, Purna lalu melambaikan tangannya, tapi tiba-tiba dia merasa tubuhnya sangat lemah, kepalanya terasa sangat pusing, matanya berkunang-kunang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar